Isti'arah Makniyah dan Tashrihiyyah Beserta Contohnya Dalam Al Quran

Dalam ilmu balaghah isti'arah termasuk kedalam majaz sebagaimana majaz mursal, majaz murakkab dan majaz aqli.

Rukun dari isti'arah ada 3 yaitu mustaar, mustaar lah dan mustaar minhu.

Ditinjau dari perspektif tharfai at-tasybih(pemakaian 2 ujung), isti'arah dibagi menjadi 2 yaitu isti'arah makniyah dan tashrihiyyah.

Dalam kesempatan ini kami akan membahas pengertian isti'arah makniyah dan tashiriyah beserta contohnya dalam Al Quran.

Table of Contents

Isti'arah Makniyah

contoh isti'arah makniyah dan tashrihiyyah
isti'arah makniyah dan tashrihiyyah

Istiarah secara bahasa artinya meminjam. Isti'arah makniyah yaitu isti'arah yang dibuang musyabbah bih nyadan sebagai isyarat ditetapkan salah satu sifat khasnya atau diwakili oleh salah satu ciri atau sifatnya. Atau bahasa mudahnya memberi sifat manusia kepada benda-benda, hewan dan makna(konsep).

Ada juga yang mengartikan isti'arah makniyah sebagai berikut :

Isti'arah Makniyyah adalah isti'arah yang dibuang musyabbah bihnya dan sebagai isyarat ditetapkan salah satu sifat tertentunya. 

Contoh isti'arah makniyyah seperti ungkapan Al Hajjaj dalam salah satu pidatonya :

إنَّي لأرى رؤوسا قد أينعت وحان قطافها وإنِّي لصاحبها 

artinya :  sesungguhnya aku melihat melihat beberapa kepala yang telah matang dan telah sampai waktu panennya dan aku adalah pemiliknya.

Penjelasan : Dalam pidatonya Al Hajjaj menyerupakan kepala dengan buah-buahan sebagai isyarat bagi musyabbah bih yang dibuang dan ditetapkan kata yang menunjukkan sifat tertentu yaitu kata أينعت(matang).

Baca Juga : Pengertian Tasybih Macam dan Tujuannya

Isti'arah Tashrihiyyah

Isti'arah tasrikhiyyah ialah isti'arah dengan cara membuang musyabbah dan hanya menampilkan musyabbah bih-nya saja dengan disertai qarinah yang menunjukkan lafal yang dibuang.

Ada juga yang mengartikan isti'arah tashrihiyyah sebagai berikut :

Isti'arah Tashrihiyyah adalah gaya bahasa dengan cara membandingkan sesuatu dengan sesuatu lainnya yang mempunyai sifat yang sama.

Dalam bahasa Indonesia isti'arah tashrihiyyah biasa disebut dengan majaz metafora. 

Contoh kalimat isti'arah tashrihiyyah sebagai berikut :

تَكَلَّمَ أَسَدٌ فَوْقَ الْمِنْبَارِ

artinya : singa berbicara diatas mimbar.

Penjelasan : Dalam hal ini seseorang diserupakan dengan seekor singa. Lafadz أَسَدٌ yang ditampilkan sebagai musta'ar minhu atau musyabbah bih, sementara musta'ar lahu atau musyabbah berupa lafadz syaikh yang dibuang.

Contoh Isti'arah Tashrihiyyah dan Makniyah Dalam Al Quran

Berikut ini adalah contoh isti'arah tashrihiyyah dan makniyah yang terdapat dalam Al Quran :

1. Surat Al Baqarah ayat 257

اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ

Artinya : Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan menuju cahaya (iman).

Penjelasan : Lafadz الظُّلُمٰتِ dan النُّوْرِۗ digunakan bukan untuk makna aslinya. Peminjaman kata الظُّلُمٰتِ(kegelapan) untuk makna kekafiran atau kesesatan, sedangkan kata النُّوْرِۗ(cahaya) bermakna iman atau hidayah. Tidak masuk akal jika Allah mengeluarkan mereka dari kegelapan malam menuju cahaya dipagi hari.

Penyerupaan kufr dengan dzulumat karena adanya hubungan keserupaan keduanya didalam kesesatan, tidak adanya petunjuk, samarnya kebenaran dan terhalangnya penglihatan.

Kemudian dipinjam lafadz الظُّلُمٰتِ sebagai musyabbah bih untuk musyabbah (kufr) dengan alasan kufr termasuk dalam jenis kegelapan, kemudian musyabbah dibuang hanya ada musyabbah bih saja.

Macam isti'arah dalam ayat diatas adalah isti'arah tashrihiyyah.

Baca Juga : Contoh Tasybih Dalam Al Quran dan Penjelasannya

2. Surat Al Fatihah ayat 6

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Artinya : Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,3)

Macam isti'arah dalam ayat diatas adalah isti'arah tashrihiyyah.

3. Surat Al Fajr ayat 4

وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ

Artinya : dan demi malam apabila berlalu.

Penjelasan : Dalam ayat diatas ada peminjaman kata يَسْرِۚ (berlalu0 untuk kata الَّيْلِ(malam). Malam diberikan sifat layaknya manusia yaitu berlalu.

Macam isti'arah dalam ayat diatas adalah isti'arah makniyah.

4. Surat Yasin ayat 38

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا

Artinya : (Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah) matahari yang berjalan di tempat peredarannya

Macam isti'arah dalam ayat diatas adalah isti'arah makniyah.

5. Surat At Takwir ayat 18

وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ

Artinya : demi subuh apabila (fajar) telah menyingsing,

Penjelasan : Waktu subuh diserupakan dengan manusia, lalu dibuang musyabbah bih nya kemudian disebutkan salah satu sifat manusia"bernafas" untuk disematkan kepada "subuh". fajar menyingsing di kala subuh diibaratkan dengan embusan anafas manusia.

Macam isti'arah dalam ayat diatas adalah isti'arah makniyah.

Demikain pembahasan kami mengenai isti'arah makniyah dan tasrikhiyyah dalam ilmu balaghah beserta contoh dan penjelasannya, semoga memberikan banyak manfaat untuk para pembaca.

Santri Indonesia, Penulis Artikel Islami di zonasantri.com Belajarlah Ilmu dan Ajarkanlah Kepada Manusia.

Post a Comment