Pengertian Mad Arid Lissukun : Hukum Bacaan dan Contohnya

Mad Arid Lissukun adalah bacaan mad yang terjadi karena timbulnya mati (sukun) baru karena tingkah waqaf dan sebelumnya terdapat huruf mad, contohnya بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ.

Lafadz الرَّحِيْمِ ketika waqaf maka harakat mim dihilangkan dan timbullah sukun baru dibaca Arrahim

Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai pengertian mad arid lissukun, hukum bacaan dan contohnya. Mari pelajari dengan seksama.

Pengertian Mad Arid Lissukun

Contoh dan Pengertian mad arid lissukun
Pengertian mad arid lissukun

Mad arid lissukun adalah waqof pada akhir kalimat dan sebelum huruf yang diwaqofkan ada salah satu huruf mad thobi’i yaitu alif wawu ya’ seperti lafadz عقاب ('iqob), خالدون (kholidun) dan خبير (khobir). Sebagaimana penjelasan didalam kitab hidayatul mustafid :

الوقف على آخر الكلمة وكان قبل الحروف الموقوف عليه أحد المد الطبيعي التي هي الألف والواو والياء كالعقاب و خالدون و خبير

- Syaikh Muhammad Al Mahmud dalam Hidayatul Mustafid

Sedangkan Syaikh Sa'id ibnu Sa'd An Nabhani didalam hidayatus sibyan menjelaskan :

وَاِنْ يَكُنُ قَدْ عَرَضَ السُّكُوْنُ * وَقْفًا فَعَارِضٌ كَنَسْتَعِيْنُ

Artinya : Jika ada huruf mad sesudahnya merupakan huruf mati baru yang timbul karena tingkah waqof maka dinamakan mad arid lissukun, contohnya نَسْتَعِيْنُ

BACA JUGA : Pengertian Mad Iwad dan Hukum Bacaannya

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian mad arid lissukun adalah bacaan mad berupa huruf mati baru yang timbul ketika tingkah waqof dan sebelum huruf yang diwaqofkan terdapat salah satu huruf mad thobii. Contohnya نَسْتَعِيْنُ (nasta'inu) dibaca نَسْتَعِيْن (nasta'in).

Ciri mad arid lissukun yaitu :

  • Berada diakhir kalimat
  • Dalam keadaan waqof
  • Sebelum huruf yang diwaqofkan terdapat salah satu huruf mad thobi'i
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa letak bacaan mad arid lissukun harus berada diakhir ayat dan dalam keadaan waqof. Jadi tidak mungkin bacaan mad arid lissukun berada diawal ayat maupun ditengah ayat.

Walaupun demikian, jika ada seseorang membaca  Al Quran dan nafasnya tidak kuat maka ia berhenti ditengah ayat (waqof) dan ketika berhenti huruf yang diwaqofakan sebelum nya terdapat huruf mad thobii maka bacaan itu dinamakan mad arid lissukun. Begitupun sebaliknya ketika sampai akhir ayat terdapat ciri-ciri mad arid lissukun tetapi orang yang membacanya tidak berhenti (waqof) tetapi malah dibaca washol maka bacaan tersebut bukan merupakan bacaan mad arid lissukun melainkan bacaan mad asli (mad thobi'i).

Alhasil, terjadinya mad arid lissukun adalah ketika seseorang mewaqofkan bacaan baik itu ditengah maupun diakhir kalimat dan sebelum waqof terdapat salah satu huruf mad thobi'i (mad asli).

Perbedaan mad asli dengan mad arid lissukun adalah ketika tingkah waqaf dan tingkah washol :

  • Jika ada huruf mad (wawu jatuh setelah dhommah, ya' jatuh setelah kasrah dan alif jatuh setelah fathah) dalam keadaan washol maka dinamakan mad asli.
  • Jika  ada huruf mad (wawu jatuh setelah dhommah, ya' jatuh setelah kasrah dan alif jatuh setelah fathah) dalam keadaan waqof maka dinamakan mad arid lissukun.
Hal demikian selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Syaikh Muhammad Al Mahmud dalam hidayatul mustafid mengenai pertanyaan tentang mengapa dimanakan mad arid lissukun dan beliau mengatakan :

لأِنه عرض عليه السكون فى حالة الوقف وإذا لم يوقف عليه كان مدا طبيعيا

(dinamakan mad arid lissukun) karena sukun disitu baru terjadi ketika tingkah waqof dan ketika tidak waqof (washol) maka dinamakan mad thobi'i (mad asli).

- Syaikh Muhammad Al Mahmud dalam Hidayatul Mustafid

Hukum Bacaan Mad Arid Lissukun

Panjang bacaan mad arid lissukun ada 3 yaitu :
  1. 6 harakat
  2. 4 harakat
  3. 2 harakat
Hal ini sesuai dengan apa yang diterangkan didalam kitab hidayatul mustafid :

ويجوز فى مده ثلاثة أوجه الطول وهو ست حركات والتوسط وهو أربع حركات والقصر وهو حركتان والأفضل فيه الستة وهو التام

Artinya : Didalam membaca bacaan mad arid lissukun boleh membaca dengan 3 cara, yang pertama bacaan panjang yaitu 6 harakat, yang kedua bacaan sedang yaitu 4 harakat, yang ketiga bacaan pendek yaitu 2 harakat, yang lebih utama yaitu membaca dengan panjang 6 harakat (bacaan panjang) dan itu yang sempurna.

Sementara Syaikh Ahmad Mutohhar bin Abdur Rahman dalam syifaul jinan mengatakan, hukum bacaan mad arid lissukun panjang bacaanya sama seperti bacaan mad jaiz munfasil.

Dalam catatatan kaki di kitab syifaul jinan Syaikh Ahmad Mutohhar menambahkan :

Menurut semua ahli qurro' mad aridhi boleh dibaca sedang dan qoshor (pendek), Sebab bisa dibaca mad karena adanya 2 huruf yang keduanya mati

  • Dibaca Tawassuth (sedang) karena melihat adanya 2 huruf yang keduanya mati dan melihat matinya huruf tersebut baru. 
  • Dibaca qoshor sebab hanya melihat anyar tekone pati (huruf mati baru)

Contoh Mad Arid Lissukun

Letak mad arid lissukun dalam suatu ayat terletak pada akhir ayat dan dalam keadaan waqof juga sebelumnya terdapat huruf mad, lihatlah pada Surat Al Fatihah ayat 1 yang berbunyi بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. 

Contoh mad Arid Lissukun

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢

Segala puji bagi Allah, Tuhan1) semesta alam

1) Allah Swt. disebut rabb (Tuhan) seluruh alam karena Dialah yang telah menciptakan, memelihara, mendidik, mengatur, mengurus, memberi rezeki, dan sebagainya kepada semua makhluk-Nya.

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤

Pemilik hari Pembalasan.2)

2) Yaumid-dīn (hari Pembalasan) adalah hari ketika kelak manusia menerima balasan atas amal-amalnya yang baik dan yang buruk. Hari itu disebut juga yaumul-qiyāmah (hari Kiamat), yaumul-ḥisāb (hari Penghitungan), dan sebagainya.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦

Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,3)

3) Jalan yang lurus adalah jalan hidup yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadis.

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

Demikian pembahasan mengenai pengertian mad arid lisssukun dan contohnya disertai hukum bacaan dan penjelasannya. Semoga memberikan banyak manfaat kepada para pelajar khususnya yang sedang belajar ilmu tajwid dan bacaan Al Quran

Santri Indonesia, Penulis Artikel Islami di zonasantri.com Belajarlah Ilmu dan Ajarkanlah Kepada Manusia.

Post a Comment