Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil

Saat membaca ayat suci Al Quran ketika menemui bacaan yang dibaca panjang terkadang kita bingung bagaimana membedakan antara bacaan mad wajib dan mad jaiz. Pemahaman yang paling mudah untuk mengetahui perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil adalah letak hamzah yang jatuh setelah huruf mad (wawu, ya, alif).

Jika hamzah jatuh setelah huruf mad masih dalam satu kalimat maka dinamakan bacaan mad wajib muttasil dan jika hamzah jatuh setelah huruf mad tapi tidak dalam satu kalimat maka dinamakan mad jaiz munfasil.

Untuk mengetahui bacaan tersebut satu kalimat atau bukan memang harus diperlukan penguasaan kosa kata bahasa arab yang luas, sebab didalam bahasa arab kalimat sendiri dibagi menjadi 3 yaitu kaliamt isim, kalimat fiil dan kalimat huruf.

BACA JUGA : 15 Contoh Mad Wajib Muttasil Beserta Surat dan Ayatnya

Untuk itu jika kita belajar ilmu tajwid alangkah baiknya harus juga diimbangi dengan belajar bahasa arab karena keduanya saling berkaitan. Dalam kesempatan kali ini kami akan menjelaskan perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil disertai contoh dan penjelasannya.

Table of Contents

Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil


perbedaan mad wajib dan mad jaiz
perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil

Untuk mengetahui perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil kami akan memberikan masing-masing contoh dari mad wajib dan mad jaiz hingga nantinya nampak jelas manakah perbedaan antara mad wajib dan mad jaiz.

Contoh mad wajib muttasil :

  • Surat Al Buruj Ayat 1 : وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ ١ Artinya : Demi langit yang mempunyai gugusan bintang. Lafadz السَّمَاۤءِ merupakan contoh mad wajib muttasil.
  • Surat Al Buruj Ayat 20 : وَّاللّٰهُ مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ مُّحِيْطٌۚ ٢٠ Artinya : padahal Allah mengepung dari belakang mereka. Lafadz وَّرَاۤىِٕهِمْ adalah contoh mad wajib muttasil dalam surat Al Buruj ayat 20.
  • Surat Al Muzammil Ayat 18 :ۨ السَّمَاۤءُ مُنْفَطِرٌۢ بِهٖۗ كَانَ وَعْدُهٗ مَفْعُوْلًا ١٨ Artinya : Langit terbelah padanya (hari itu). Janji-Nya pasti terlaksana. Lafadz السَّمَاۤءُ adalah contoh mad wajib muttasil.
  • Surat Al Muzammil Ayat 19 : اِنَّ هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا ࣖ ١٩ Artinya : Sesungguhnya ini adalah peringatan. Siapa yang berkehendak niscaya mengambil jalan (yang lurus) kepada Tuhannya. Lafadz  شَاۤءَ adalah contoh mad wajib muttasil.
  • Surat Al Muzammil Ayat 20 : اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ  Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Nabi Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Lafadz طَاۤىِٕفَةٌ adalah contoh mad wajib muttasil.

Contoh mad jaiz munfasil
  • Surat Al Buruj Ayat 8 : وَمَا نَقَمُوْا مِنْهُمْ اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ ٨ Artinya : Tidaklah mereka menyiksa (membakar) orang-orang mukmin itu, kecuali karena mereka beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji. Lafadz اِلَّآ اَنْ adalah contoh mad jaiz munfasil.
  • Surat Al Muzammil Ayat 1 : يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙ ١ Artinya : Wahai orang yang berkelumun (Nabi Muhammad), Lafadz يٰٓاَيُّهَا bacaan mad jaiz munfasil.
  • Surat Al Muzammil Ayat 9 :  رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا ٩ Artinya : (Allah) adalah Tuhan timur dan barat. Tidak ada tuhan selain Dia. Maka, jadikanlah Dia sebagai pelindung. Lafadz لَآ اِلٰهَ contoh bacaan mad jaiz munfasil.
  • Surat Al Muzammil Ayat 12 : اِنَّ لَدَيْنَآ اَنْكَالًا وَّجَحِيْمًاۙ ١٢ Artinya : Sesungguhnya di sisi Kami ada belenggu-belenggu (yang berat), (neraka) Jahim. Lafadz  لَدَيْنَآ اَنْكَالً adalah contoh mad jaiz munfasil.
  • Surat Al Muzammil Ayat 15 : اِنَّآ اَرْسَلْنَآ اِلَيْكُمْ رَسُوْلًا ەۙ شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَآ اَرْسَلْنَآ اِلٰى فِرْعَوْنَ رَسُوْلًا ۗ ١٥ Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang rasul (Nabi Muhammad) kepadamu sebagai saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasul kepada Fir‘aun. Lafadz اَرْسَلْنَآ اِلَيْكُمْ contoh bacaan mad jaiz munfasil.
BACA JUGA : 15 Contoh Mad Wajib Muttasil Beserta Surat dan Ayatnya
PERBEDAAN

Lihatlah contoh mad wajib muttasil berupa lafadz وَالسَّمَاۤءِ dan contoh mad jaiz munfasil berupa lafadz اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا . Didalam kedua kalimat tersebut terdapat hamzah yang jatuh setelah huruf mad (alif) tetapi bacaannya berbeda. Lafadz وَالسَّمَاۤءِ dinamakan bacaan mad wajib muttasil karena hamzah jatuh setelah alif dalam satu kalimat sedangkan lafadz اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا dinamakan bacaan mad jaiz munfasil karena hamzah jatuh setelah alif tidak dalam satu kalimat.

BACA JUGA : 10 Contoh Mad Jaiz Munfasil Dalam Al Quran 

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil yaitu terletak pada hamzah yang jatuh setelah huruf mad. Jika hamzah yang jatuh seteah huruf mad masih dalam satu kalimat maka dinamakan mad wajib muttasil, sedangkan jika hamzah jatuh setelah huruf mad tidak dalam satu kalimat dinamakan mad jaiz munfasil.

Tabel contoh perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil

Mad Wajib Muttasil Alasan Mad Jaiz Munfasil Alasan
وَالسَّمَاۤءِ Hamzah jatuh setelah alif dalam satu kalimat اِلَّآ اَنْ Hamzah jatuh setelah alif tidak dalam satu kalimat
وَّرَاۤىِٕهِمْ Hamzah jatuh setelah alif dalam satu kalimat يٰٓاَيُّهَا Hamzah jatuh setelah alif tidak dalam satu kalimat
السَّمَاۤءُ Hamzah jatuh setelah alif dalam satu kalimat لَآ اِلٰهَ Hamzah jatuh setelah alif tidak dalam satu kalimat
شَاۤءَ Hamzah jatuh setelah alif dalam satu kalimat لَدَيْنَآ اَنْكَالًا Hamzah jatuh setelah alif tidak dalam satu kalimat
طَاۤىِٕفَةٌ Hamzah jatuh setelah alif dalam satu kalimat اَرْسَلْنَآ اِلَيْكُمْ Hamzah jatuh setelah alif tidak dalam satu kalimat

Demikian pembahasan mengenai perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil semoga memberikan banyak tambahan ilmu bagi para pelajar yang sedang belajar Al Quran dan ilmu tajwid.

Santri Indonesia, Penulis Artikel Islami di zonasantri.com Belajarlah Ilmu dan Ajarkanlah Kepada Manusia.

Post a Comment