Huruf Nashab : Pengertian, Jumlah dan Contoh Penggunaannya Dalam Ilmu Nahwu

Dalam ilmu nahwu terdapat banyak macam-macam huruf dan mempunyai fungsi tersendiri salah satunya adalah huruf nashab.

Pada dasarnya huruf adalah kalimat yang menunjukkan makna pada lainnya, bisa dibilang kalimat huruf bisa berdiri dengan isim dan juga bisa berdiri dengan fiil.

Huruf yang bersanding dengan kalimat isim kebanyakan berupa huruf jar, sedangkan huruf yang bersanding dengan kalimat fiil adalah huruf nashob dan huruf jazm atau atau dalam istilah ilmu nahwunya disebut amil nawashib dan amil jawazim.

Dalam artikel ini kami akan menerangkan tentang pengertian huruf nashab, jumlah dan contoh penggunaanya dalam percakapan maupun contohnya dalam Al Quran. Mari kita pelajari bersama.

Table of Contents

Apa Itu Huruf Nashab?

Pengertian huruf nashab adalah
Pengertian huruf nashab

Pengertian huruf nashab atau dalam ilmu nahwu atau dikenal dengan amil nashob adalah huruf atau amil yang berfungsi untuk menashabkan fiil mudhori', contohnya يَجْلِسُ kemasukan huruf nashob لَنْ menjadi لَنْ يَجْلِسَ fiil mudhori'nya dibaca nashob.

Fiil yang dapat dimasuki huruf nashob hanyalah fiil mudhori' karena fiil amar dan fiil madhi termasuk fiil mabni (fiil yang huruf akhirnya tidak akan berubah).

Baca Juga : Pengertian Isim Tafdhil, Contoh dan Cara Membuatnya

Tanda nashabnya fiil mudhori' berbeda-beda, jika berupa fiil mudhori shohih akhir maka alamat nashobnya memakai fathah, jika berupa fiil mudhori' mu'tal akhir maka tanda nashabnya memakai hadzfu harfi illat (membuang huruf illat) dan jika berupa fiil mudhori yang bertemu alif tatsniyah ya muannatsah mukhotobah dan wau jamak maka tanda-tanda nashabnya dengan membuang huruf nun.

Fiil mudhari' pada dasarnya dibaca rofa selamanya selagi tidak kemasukan amil nawashib dan amil jawazim. Jika kemasukan salah satu amil nashab maka fiil mudhori dibaca nashob dan jika kemasukan salah satu amil jazm maka mudhori dibaca jazm.

وهو مرفوع ابدا حتّ يدخل عليه ناصب او جازم

Fiil mudhori i'robnya dibaca rofa' selamanya selagi tidak kemasukan amil yang menashabkan atau amil yang men-jazmkan.

- Syaikh Ash-Shanhaji dalam Kitab Jurumiyah

Jumlah Huruf Nashab

Dalam Kitab Jurumiyah karya Abu Abdillah Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji diterangkan bahwa amil atau huruf nasab jumlahnya ada 10 yaitu :

  • أن (an)
  • لن (lan)
  • إذن (idzan)
  • كى (kai)
  • لام كى (Lamu kai)
  • لام جحود (Lam Juhud)
  • حتى (Hatta)
  • فاء جواب نفى أو طلب (Fa' jawabnya nafi atau tholab)
  • واو جواب نفى أو طلب (Wau jawabnya nafi atau tholab)
  • أو (Au)

1. أن (an)

Dalam makna pegon bahasa jawa أن (an) dimaknai dengan arti yentho atau jika diartikan ke bahasa indonesia artinya "bahwa". Dalam ilmu nahwu huruf أن (an) mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai :

  • أن (an) masdariyah
  • أن (an) tafsiriyah
  • أن (an) zaidah

أن (an) yang menashabkan fiil mudhori' termasuk dalam kategori أن (an) masdariyah. Fiil mudhori yang kemasukan huruf أن (an) dan tidak jatuh setelah af'al tayaqquniyah maka harus dibaca nashab, contohnya أعجبنى أن يضربَ زيد. Lafadz يضربَ dibaca nashab karena kemasukan أن (an).

Jika أن (an) jatuh setelah af'al tayaqquniyah maka fiil mudhori' wajib dibaca rofa. Lihatlah contoh berikut :

علم أَنْ سَيَكُوْنُ منكم مرضى

Fiil mudhori' berupa يَكُوْنُ kemasukan huruf nashob أن (an) tetapi tidak dibaca nashab dikarenakan jatuh setelah af'al tayaqquniyah yaitu lafadz علم.

2. لن (lan)

Secara bahasa لن (lan) artinya tidak. Fiil mudhori yang kemasukan huruf lan pasti dibaca nashab. لن (lan) yang menashabkan fiil mudhori mempunyai makna nafi mustaqbal maksudnya menafikan maknanya mudhori dizaman mustaqbal (yang akan datang). Simaklah contoh dibawah ini

لن نَبْرَحَ عَلَيْهِ عاكفين

Artinya : Kami tidak akan meninggalkannya (patung anak sapi) (dan) tetap akan menyembahnya.

Lafadz نَبْرَحَ dinashabkan oleh لن yang mempunyai makna nafi mustaqbal.

3. إذن (idzan)

Secara harfiyah إذن (idzan) artinya jika begitu atau jika demikian. إذن (idzan) adalah huruf yang digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang sesudahnya itu sebagai balasannya sesuatu yang sebelumnya, contohnya  

يا على أزورك غدا Artinya : Wahai Ali aku akan mengunjungimu besok, lalu ali menjawab :

إذن أكرمَك Artinya : jika demikian aku akan menghormatimu.

Lafadz  أكرمَك dibaca nashab karena dinashabkan oleh إذن , sedangkan إذن  merupakan balasan dari sesuatu sebelumnya yaitu ucapan  أزورك غدا.

Fiil mudhari yang dibaca nashab karena kemasukan إذن (idzan) harus memenuhi syarat antara lain:

  • Fiil mudhori berupa zaman mustaqbal
  • إذن (idzan) tidak berada diawal kalimat
  • Antar fiil mudhari dan إذن (idzan) tidak ada lafadz yang memisahkan, boleh ada pemisah jika berupa huruf qasam.

4. كى (kai)

كى (kai) berlaku sebagai huruf nashab mempunyi kesamaan dengan أن (an) yaitu berfaidah masdariyah dinamakan كى (kai) masdariyah. Secara harfiyah كى (kai) mempunyai arti "supaya". Sebagai contoh simaklah kalimat dibawah ini.

جئتُ كَىْ أَقْرَأَ القرأنَ

Artinya : Aku datang supaya (untuk) membaca Al Quran.

Lafadz أَقْرَأَ dinashabkan oleh huruf nashab كَىْ masdariyah yang mempunyai makna seperti أن (an) masdariyah.

5. لام كى (Lamu kai)

Dalam makna pegon ala pesantren لام كى (Lamu kai) diartikan dengan bahasa jawa "derapun yentho". Jika diartikan dalam bahasa Indonesia mungkin agak sulit mencocokkan maknanya. Arti yang hampir mendekati adalah "untuk"atau "supaya".

Contoh kalimat fiil mudhari dengan penggunaan huruf nashab لام كى (Lamu kai) :

جاءَ زيدٌ ليكتُبَ

Artinya : Zaid datang untuk menulis.

6. لام جحود (Lam Juhud)

Dalam bahasa jawa لام جحود (Lam Juhud) dimaknai dengan arti "marang". Dalam praktiknya makna ini juga sulit untuk diterapkan dalam bahasa inodnesia.

Contoh : ما كان زيد ليغْضَبَ Artinya Pada dasarnya zaid tidak akan marah.

7. حتى (Hatta)

Secara harfiyah حتى (Hatta) artinya "sehingga". Fiil mudhari yang kemasukan حتى (Hatta) pada dasarnya adalah dinashobkan oleh أن (an) yang wajib dibuang. Contoh kalimat fiil mudhori' yang kemasukan حتى (Hatta) adalah :

مررتُ حتى أَدْخُلَ البلد

Artinya : Aku berjalan hingga memasuki desa (kota).

Lafadz أَدْخُلَ dinashabkan oleh أن  yang wajib dibuang karena jatuh setelah حتى.

Selain sebagai huruf nashab حتى (Hatta) juga berfungsi sebagai huruf athof, huruf jar dan huruf ibtida' ketika dijadikan untuk permulaan jumlah.

8. فاء جواب نفى أو طلب (Fa' jawabnya nafi atau tholab)

فاء (fa) mempunyai fungsi menashobkan fiil mudhori ketika berlaku sebagai jawabnya nafi atau tholab. Lihatlah kalimat dibawah ini.

لا تَضْرِبْ زَيْدًا فيَغْضَبَ أَبُوه

Artinya : Janganlah engkau memukul zaid maka ayahnya akan marah.

Lafadz يَغْضَبَ dibaca nashab karena jatuh setelah fa' yang menjadi jawabnya tholab yaitu lafadz لا تَضْرِبْ dan yang menashobkan يَغْضَبَ adalah أن yang wajib dibuang karena jatuh setelah fa' jawab.

9. واو جواب نفى أو طلب (Wau jawabnya nafi atau tholab)

واو (wau) mempunyai fungsi menashobkan fiil mudhori ketika berlaku sebagai jawabnya nafi atau tholab. Simak tulisan berikut ini :

لاَ تَسْمعْ و تَضْحَكَ

Artinya : Janganlah engkau mendengar beserta tertawa.

Lafadz تَضْحَكَ dibaca nashab karena jatuh setelah wau' yang menjadi jawabnya tholab yaitu lafadz لاَ تَسْمعْ dan yang menashobkan تَضْحَكَ adalah أن yang wajib dibuang karena jatuh setelah wau jawab.

10. أو (Au)

Au أو secara bahasa dapat diartikan dengan makna "atau". Dalam ilmu nahwu أو selain berlaku sebagai huruf nashab juga berlaku sebagai huruf athof.

Fiil mudhori yang dinashobkan oleh أو pada dasarnya adalah fiil mudhori yang dinashobkan oleh أن (an) yang wajib dibuang yang jatuh setelah أو dimana tempatanya أو (au) patut untuk ditempati حتى atau إلاّ.

Contoh : لأضربنّ الكافر أو يسلمَ

Artinya : Aku akan sungguh-sungguh memukul orang kafir kecuali dia masuk islam.

Yang dimaksud أو يسلمَ artinya sama dengan إلاّ أن يسلمَ.

Contoh Huruf Nashab Dalam Al Quran

1. Q.S Taha Ayat 91

قَالُوْا لَنْ نَّبْرَحَ عَلَيْهِ عٰكِفِيْنَ حَتّٰى يَرْجِعَ اِلَيْنَا مُوْسٰى

Artinya: Mereka menjawab, “Kami tidak akan meninggalkannya (patung anak sapi) (dan) tetap akan menyembahnya sampai Musa kembali kepada kami. 

نَّبْرَحَ adalah film mudhori yang dinashobkan oleh "lan" dengan tanda nashab berupa fathah

2. Q.S Al Baqarah Ayat 184

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artimya:(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,51) itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

 تَصُوْمُوْا adalah film mudhori yang dinashobkan oleh an masdar iyah dengan tanda nashab berupa terbuangnya nun. 

3. Q.S Al Anfal Ayat 33

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya: Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi Muhammad) berada di antara mereka dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan.

لِيُعَذِّبَ adalah film mudhori yang dinashobkan oleh Lam juhud dengan tanda nashab berupa fathah. 

4. Q.S Annisak Ayat 167

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَظَلَمُوْا لَمْ يَكُنِ اللّٰهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيْقًاۙ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan melakukan kezaliman, Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak akan menunjukkan kepada mereka jalan apa pun,

لِيَغْفِرَ adalah film mudhori yang dinashobkan oleh  Lam juhud dengan tanda nashab berupa fathah. 

5. Q.S Ali Imran Ayat 92

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya. 

تَنَالُوا adalah film mudhori yang dinashobkan oleh لَن dengan tanda nashab terbuangnya nun. 

Demikian pembahasan mengenai jumlah huruf nashob dan contohnya beserta penerapannya dalam ilmu nahwu semoga dapat memberikan banyak manfaat untuk para pelajar dan para pembaca yang belum memahami tentang penggunaan huruf tersebut.

Santri Indonesia, Penulis Artikel Islami di zonasantri.com Belajarlah Ilmu dan Ajarkanlah Kepada Manusia.

Post a Comment